Pengikut

Sabtu, 17 Mei 2008

My Photo
Powered by Friendster Blogs

PEMUDA NTT BERGERAKLAH!!

PEMUDA NTT BERGERAKLAH!

Pemuda merupakan salah satu kekuatan inti yang bisa mendorong perubahan menuju masa depan NTT yang lebih adil, sejahtera dan bermartabat. Sejarah

Indonesia

, termasuk juga NTT tentunya telah membuktikan bahwa pemuda memainkan peran penting dalam setiap peristiwa sosial yang besar. Dalam konteks sejarah

Indonesia

, secara periodikal peran pemuda dapat dibagi dalam angkatan 08, 28, 45, 66, hingga 98.

Peran kepeloporan ini terjadi karena beberapa alasan. Secara ideologis, pemuda adalah golongan yang kritis adaptif serta sanggup melahirkan ide-ide baru yang dibutuhkan masyarakatnya. Sementara secara kultural, pemuda adalah produk sistem nilai yang mengalami proses pembentukan kesadaran dan pematangan identitas dirinya sebagai aktor penting perubahan. Sebagai golongan elite masyarakat, dalam banyak kasus, peran kaum muda amat menentukan arah kehidupan bangsanya. Seperti diulas Pareto, Mosca, atau Michel (1982), mereka adalah kaum elite yang memiliki mobilitas tinggi dan peran sentral dalam menentukan opini dan keputusan mayoritas.

Saat ini, daerah kita tercinta, NTT dihadapkan pada tantangan dan masalah yang tidak ringan. Pada satu sisi, kita tidak dapat mengelakan diri dari fenomena yang berkembang demikian cepat dan bahkan tidak terprediksikan yakni Globalisasi. Pada sisi lainya, secara nasional termasuk lokal kita, NTT, menghadapi tantangan kebangsaan-kedaerahan yang tidak kurang problematiknya seperti tingkat kesejahteraan hidup yang masih jauh dari harapan, kemiskinan, pengangguran, korupsi, lemahnya kapasitas negara dan aneka persoalan lainya.

Dihadapkan pada tantangan ini, kita mau tidak mau harus siap berubah dan menyesuaikan diri. Perubahan dan atau penyesuaian diri tentunya menuntut perubahan baik dalam soal struktur, mentalitas, strategi dan agenda perubahan. Pemuda NTT dengan aneka potensi yang dimilikinya serta panggilan dasarnya untuk senantiasa melakukan terobosan, merupakan kekuatan daerah yang berpotensi untuk memimpin perubahan.

Beberapa Agenda

Dalam rangka mendorong, menciptakan perubahan NTT ke depan, ada beberapa agenda prioritas yang bisa digerakan. Prioritas gerakan penting ditetapkan agar energi kita fokus tercurah, kontinuitas gerakan terjamin. prioritas adalah unsur strategi yang tidak kalah pentingnya. Seperti yang diajarkan oleh Vilvredo Pareto perlunya mencari 20 persen kegiatan yang diutamakan karena akan menyumbang 80 persen keberhasilan. Perubahan menuju masa depan NTT yang adil, sejahtera, bermartabat menuntut perjuangan yang gigih dan konsisten para pemuda atas agenda-agenda penting berikut ini:

Pembangunan SDM

Sumber daya manusia (SDM) atau kapital manusia (human capital) yang bermutu merupakan modal penting dalam kelanjutan hidup suatu bangsa disamping kapital sosial, budaya, alam dan tentunya kapital ekonomi.

Dalam hal kapital manusia ini, tampaknya NTT masih kedodoran. Human capital di sini bukan hanya menyangkut jumlah penduduk sebagai kekuatan tenaga kerja dan pasar yang besar, tetapi juga tingkat keterampilan (pendidikan) dan kesehatan manusianya. Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index/HDI)—yang antara lain mengukur capaian dari sisi pendidikan, selain dimensi ekonomi dan kesehatan (ketiganya saling terkait)—di NTT masih rendah. Realitas ini sudah seharusnya menjadi perhatian utama (prioritas) kepemimpinana daerah akan datang. Pengembangan sumber daya manusia adalah langkah yang strategis dan mendesak untuk kemajuan NTT.

Pemberantasan Korupsi

Salah satu agenda utama gerakan reformasi adalah pemberantasan KKN. Namun sampai saat ini korupsi tetap jalan terus bahkan semakin masif. Survey yang dilakukan Transparency International (TI) menunjukan bahwa sejak berapa tahun belakangan ini, posisi Indonesia dalam Indeks Persepsi Korupsi (IPK) tidak banyak berubah. Sebagaimana terungkap dalam IPK 2002, dari 102 negara yang disurvey oleh TI, Indonesia menempati urutan keempat bersama-sama dengan Kenya. Sedangkan untuk wilayah Asia, Indonesia berada diurutan kedua setelah Bangladesh. Data Political Economic and risk Consultancy tahun 2005 menempatkan Indonesia pada urutan pertama sebagai negara terkorup di Asia. Untuk tingkat Indonesia, NTT merupakan daerah terkorup keenam. Ironis sekali. Sudah miskin, korupsi pula.

Teman-teman muda NTT harus memainkan peran penting dalam menyoroti, mengontrol dan melakukan tekanan agar korupsi di daerah kita ini bisa dieliminir.

Melarang rangkap jabatan

Dalam rangka efektifitas, profesionalitas, demokratis dan optimalisasi lembaga pemerintahan, dan juga agar lebih fokus untuk mengurus kepentingan publik daripada kepentingan partai semata, perangkapan jabatan publik dan menjadi ketua partai politik harus dilarang.

Rangkap jabatan di Indonesia ini, termasuk di NTT masih jamak terjadi. Oleh karena itu, hemat saya, ini juga menjadi salah satu agenda gerakan pemuda atau mahasiswa di daerah ini.

Memgembangkan Mentalitas Baru Pemuda

Selain kita mendorong perubahan pada aras pemerintah, pemuda juga mesti menuntut perubahan yang sama terhadap dirinya. Perubahan yang berlangsung demikian cepat dewasa ini, menuntut perubahan pola pikir dan juga mentalitas. Pemuda NTT harus memulainya dengan menggeser paradigma lama kepemudaan yang berorientasi kepada politik ke orientasi baru yakni ekonomi. Pemuda NTT harus menjadi pelopor kebangkitan ekonomi NTT. Untuk itu, pemuda harus mengembangkan mentalitas wirausahawan (enterpreneur).

Pemerintah juga harus peduli dalam mendorong tumbuhnya mentalitas wirausaha ini dengan pelatihan- pelatihan, melibatkan pemuda dalam pengambilan keputusan dan kegiatan serta memberi rangsangan dana awal agar pemuda bisa segera memulai, merintis usahanya.

Dalam rangka mengembangkan mentalitas baru pemuda pemuda agar bisa mengikuti perkembangan yang berlangsung begitu cepat saat ini dan menciptakan perubahan , saya meminjam pendapat para ahli kepemimpinan seperti: Costa, McCrae dan John Kotter. Menurut Costa dan McCrae, Sikap mental yang mendorong perubahan adalah keterbukaan pikiran, khususnya terhadap hal-hal baru; yang dialami dan dilihat dengan mata sendiri (openness to experience), keterbukaan hati dan telinga. Penuh kesadaran mendengarkan baik yang terdengar maupun yang dirasakan (conscientiousness), keterbukaan diri terhadap orang lain, kebersamaan dan hubungan-hubungan (extroversion), keterbukaan terhadap kesepakatan atau tidak mudah memilih konflik(agreeableness), keterbukaan terhadap tekanan-tekanan(nevroticcism). Kelima komponen pembentuk kepribadian di atas merupakan benih yang baik untuk melakukan perubahan.

Sedangkan, Menurut John Kotter, soko guru manajemen, agar mampu tampil melakukan perubahan perlu memiliki kemauan untuk belajar seumur hidup. Untuk menopang semangat ini, Kotter menawarkan lima kebiasaan mental yang menopang belajar seumur hidup yakni, risk taking (kemauan untuk mendorong seseorang keluar dari area kenyamanan diri atau comfort zones), humble self reflection(penilaian yang jujur atas kesuksesan dan kegagalan), solicitation opinions(mengumpulkan informasi dan ide dari orang lain), carefull listening(kemampuan untuk mendengar orang lain), openness to new ideas(kemauan untuk melihat hidup dengan pikiran terbuka). Ini adalah beberapa aspek perubahan mentalitas yang perlu dimiliki pemuda agar bisa bersaing dan memimpin perubahan di era turbulensi sekarang ini.

Beberapa tawaran agenda ini bisa ditambahkan. Sebagai rangsangan awal, itulah beberapa agenda yang bisa dilakukan saat ini. Pemuda NTT tidak boleh pasif atau berdiam diri saja dihadapan aneka persoalan yang melilit daerah ini. Pemuda NTT dengan élan vital, potensi yang dimilikinya merupakan modal besar untuk mendinamiskan, menghidupi sejarah dan mendorong perubahan menuju masa depan NTT yang bermartabat, sejahtera, adil dan demokratis. Pemuda NTT bergeraklah!!!

(tULISAN untuk Pos Kupang)

Tentang Penulis:

Elias S. Dabur, kelahiran Manggarai, 20 Desember 1975, Pendiri dan menjadi deputi direktur INSIDe (Institut for National Strategic Interest and Development) sebuah lembaga riset bidang ekonomi, politik, dan keamanan. Menamatkan studi dari UGM, jurusan Bahasa Perancis tahun 2003.
Aktivitas lain: mendirikan dan menjadi Sekjen Gerakan Mahasiswa Pemuda Indonesia (GMPI) periode 2008-2010. Sebelumnya, pernah menjadi Pengurus Pusat PMKRI sebagai Sekjen periode 2004-2006. Aktif berkomunikasi dan bekerjasama dengan organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan internasional seperti IMCS, WSCF, ASA dan WAY dan sempat bekerja di M/S Mermoz Perancis yang mengantar saya berkunjung ke 20-an negara di Eropa, Afrika, Timur Tengah dan Asia.
Alamat:
Jalan Duren Tiga Raya, No. 19 C, Pancoran- Jakarta
Hp: 081381214879
web: www. friendster.com/eliasdabur

MANDAT UNTUK CALON GUBERNUR

MANDAT WARGA NTT UNTUK CALON GUBERNUR

Elias S. Dabur, Analis dan Deputy Direktur INSIDe, Jakarta. Alumnus FIB UGM, Jurusan Bahasa Perancis. Sekjen Pengurus Pusat PMKRI 2005-2006.

Pemilihan gubernur NTT periode 2008-2013 merupakan pemilihan gubernur pertama yang dipilih secara demokratis. Ciri utama dari pemerintahan demokratis adalah gerak pemerintahan didasarkan pada perjanjian antara orang yang memerintah (pemerintah) dan orang yang diperintah (rakyat), yang dirumuskan pada saat pemilihan umum. Pada masa-masa inilah ditumbuhkan kesadaran bahwa sebagai pemegang kewenangan, pemerintah tidak bisa berbuat semaunya kepada rakyat sebagai pemegang kedaulatan. Di sinilah ciri paling dasar dari pemerintahan yang demokratis, yakni oleh, dari, dan untuk rakyat bisa diwujudkan.

Riswanda Imawan (almarhum), Guru Besar Ilmu Politik Fisipol UGM Yogyakarta, antara lain menyebutkan bahwa salah satu indikator dari pemerintahan demokratis yang bisa kita gunakan adalah legitimasi pemerintah tidak diragukan oleh rakyat sehingga bisa menjalankan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan; akuntabilitas pemerintah terjaga di depan rakyat; ada rotasi kekuasaan secara damai yang didasarkan pada pola rekruitmen politik yang terbuka; adanya spesialisasi fungsi dan diferensiasi struktur yang membuka ruang bagi partisipasi publik dalam proses politik; dan warga negara menikmati hak dasarnya.

Kalau kita mencermati pemberitaan media yang beredar di NTT, praktis publik hanya disuguhkan dengan berita janji-janji calon gubernur. Hampir tidak ada berita yang memuat tentang agenda atau mandat warga yang diberikan kepada para kandidat. Hal ini setidaknya menunjukan bahwa masyarakat NTT masih memahami politik dengan paradigma lama yang meletakan semua persoalan kepada pemerintah atau para politisi saja. Kalau ini terus berlangsung, maka siap-siap saja kita kecewa lagi. Sebab pengalaman mengajarkan kepada kita bahwa janji-janji indah saat kampanye seringkali tidak terpenuhi pada saat kandidat gubernur terpilih menjadi gubernur.

Mandat Warga

Sebetulnya sudah lama seorang negarawan Perancis, Charles de Gaulle mengingatkan bahwa politics is such a serious matter to be left alone to the politician (Politik adalah hal yang demikian penting untuk dibiarkan diurus oleh para politisi saja). Ungkapan ini setidaknya mengandung pesan bahwa kita sebagai warga NTT dituntut untuk tidak cuma mempunyai kesadaran politik, tetapi lebih dari itu, merasa berkepentingan juga, untuk ikut mengarahkan atau menentukan, mana agenda mendesak yang harus ditangani oleh calon gubernur hasil pilgub bulan Juni ini. Dengan demikian, para pemegang kekuasaan nantinya, menggunakan kekuasaan yang diberikan kepadanya untuk tujuan-tujuan yang benar demi kepentingan rakyat. Karena perannya yang sentral, politik mempunyai ketersinggungan yang kuat dengan perekonomian, hukum, kebudayaan dan hal-hal lain yang benar-benar mempengaruhi asset-aset utama kehidupan kita sehari-hari. Terkait hal ini, David Held, ilmuwan politik dari Universitas Cambridge, Amerika Serikat menjelaskan bahwa politik adalah mengenai kekuasaan; yaitu mengenai kapasitas pelaku sosial dan institusi sosial untuk mempertahankan atau mentransformir lingkungannya, baik lingkungan sosial maupun lingkungan fisik. Politik menyangkut sumber-sumber yang mendasari kapasitas ini dan mengenai kekuatan-kekuatan yang membentuk dan mempengaruhi operasi dari kekuatan itu. Oleh karena itu, politik adalah suatu fenomena yang diketemukan di dalam dan diantara semua kelompok, institusi dan masyarakat, melintasi kehidupan publik dan privat. Politik terungkap di dalam semua aktivitas kerjasama, negosiasi dan perjuangan dalam penggunaan dan distribusi sumber daya. Politik terlibat dalam semua relasi, institusi dan struktur yang melekat dalam aktivitas produksi dan reproduksi dalam kehidupan masyarakat. Politik menciptakan dan mengkondisikan semua aspek kehidupan kita. Politik berada pada inti perkembangan permasalahan dalam masyarakat dan cara kolektif penyelesaian masalah tersebut.

Salah satu upaya bersama yang perlu diwacanakan, digerakan sebagai bagian keterlibatan kita dalam politik, sekaligus untuk menghindari kita dari kecenderungan dimanipulasi oleh para politisi yang berlaga dalam pilgub NTT, adalah membuat semacam pakta bersama atau mandat utama warga tentang prioritas-prioritas apa saja yang harus dipenuhi atau dijalankan oleg gubernur terpilih hasil pilgub NTT mendatang.

Saya mencoba menawarkan beberapa pakta atau mandat utama warga NTT kepada para calon gubernur, diantaranya adalah: pertama, peningkatan kesejahteraan rakyat, kedua, pemberantasan korupsi, ketiga, reformasi birokrasi, keempat, mengembangkan jiwa kewirausahaan terutama untuk pemuda dan memberdayakan kelompok usaha kecil dan menengah.

Peningkatan Kesejahteraan Rakyat

Kesejahteraan rakyat merupakan dasar dan tujuan utama terbentuknya atau adanya sebuah pemerintahan. Sejauh ini, dari indikator-indikator kesejahteraan rakyat, seperti kesempatan kerja dan meningkatnya pendapatan penduduk, angka partisipasi murni anak usia sekolah, system pelayanan umum (transportasi, komunikasi, penyediaan energi dan air bersih), hak atas hidup sehat termasuk system kesehatan yang dapat menjamin terlindunginya masyarakat dan berbagai resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan dan tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau, dan merata, indeks pengembangan manusia (yang menggambarkan keadaan ekonomi, pendidikan dan kesehatan secara terpadu), daerah kita masih jauh terpuruk. Maka, gubernur mendatang mesti benar-benar serius bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat ini. Jika tidak tercapai, legitimasi sebuah pemerintahan sebetulnya sudah selesai.

Pemberantasan Korupsi

NTT adalah daerah termiskin keempat di

Indonesia

, sayangnya juga dikenal dengan propinsi terkorup keenam di

Indonesia

. Korupsi terbukti menjadi salah satu faktor yang menyebabkan

Indonesia

pada umumya, NTT khususnya terjebak dalam krisis ekonomi-politik berkepanjangan. Maka dari itu, korupsi harus menjadi agenda utama dan musuh bersama masyarakat yang harus segera ditindak tegas.

Kesungguhan pemberantasan korupsi perlu ditunjukan melalui ketegasan sikap dan tindakan, keteladanan dalam perilaku pemimpin, dan penegakan keadilan tanpa pandang bulu. Lembaga kejaksaan , kepolisian, dan pengadilan tidak akan pernah menjadi institusi penegak keadilan jika pemimpin tertinggi propinsi tidak tegas dalam bersikap dan bertindak serta tidak bisa memberi teladan sebagai pemimpin yang adil dan bertanggungjawab. Dukungan gubernur dan wakil gubernur terhadap kerja lembaga peradilan amat diperlukan.

Salah satu sumber kegagalan pemberantasan korupsi selama ini adalah kecenderungan pemerintah membiarkan persoalan penegakan hukum semata-mata sebagai agenda dan wilayah kewenangan lembaga yudikatif. Padahal, dalam era transisi dewasa ini diperlukan dukungan pemerintah dalam mendorong dan menekan lembaga yudikatif menegakan keadilan, tanpa harus melakukan intervensi atasnya.

Reformasi Birokrasi.

Salah satu kelemahan pokok kita di NTT ini adalah persoalan birokrasi yang lamban, tidak efisien, tidak kreatif, tidak imaginatif, dan korup. Reformasi birokrasi menjadi suatu tuntutan mutlak. Birokrasi itu ada karena memang rakyat menghendaki eksistensi mereka untuk membantu masyarakat mencapai tujuan-tujuan tertentu yang telah ditetapkan bersama. Dengan kata lain, yang menentukan ada tidaknya birokrasi dalam kehidupan masyarakat adalah kebutuhan mereka akan lembaga yang bertugas menyelenggarakan pelayanan publik. Maka, selain melalui peningkatan kehidupan ekonomi baik makro dan mikro, bahkan prasyarat untuk implementasi dan berhasilnya berbagai paket pembangunan ekonomi, seperti paket yang membutuhkan koordinasi antara dinas, akan tergantung pada kinerja semua aparatur yang terkait. Jadi tergantung pada seberapa jauh birokrasi melaksanakan tugasnya sebagaimana mestinya, sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik: transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, efisiensi, efektifitas, persamaan, partisipasi, kepastian hukum, dan visi strategik.

Mengembangkan jiwa kewirausahaan di kalangan Pemuda dan memberdayakan kelompok usaha kecil dan menengah.

Pemerintahan NTT mendatang harus benar-benar memperhatikan pengembangan mentalitas wirausahawan (enterpreneur) di kalangan warga NTT, terutama para pemudanya. Wirausahawan adalah mereka yang mampu menggerakan perekonomian masyarakat untuk maju, termasuk juga mereka yang berani mengambil resiko, mengkordinasi kegiatan, mengelola modal atau sarana produksi, mereka yang memiliki respon kreatif dan inovatif terhadap perubahan yang terjadi.

Wirausahawan berkenaan dengan mental manusia, rasa percaya diri, efisiensi waktu, kreativitas, ketabahan, keuletan, kesungguhan, dan moralitas dalam menjalankan usaha sendiri yang tujuannya adalah untuk mempersiapkan tiap individu maupun masyarakat agar dapat hidup layak sebagai manusia yang kehadiranya ditujukan untuk mengembangkan dirinya, masyarakat, alam, dan kehidupan.

Jiwa wirausaha dikalangan pemuda harus ditumbuhkembangkan karena kewirausahaan adalah kekuatan sosial ekonomi utama dalam masyarakat (bdk. John Schumpeter, penulis buku Small is Beautifull). Peran pemerintah untuk mendorong, memfasilitasi ke arah berkembang atau bertumbuhnya jiwa wirausaha ini sangat krusial.

Selain itu, pemerintah juga harus komitmen untuk memberdayakan unit-unit usaha kecil dan menengah yang terbukti dalam system perekonomian

Indonesia

lebih bertahan, bahkan menjadi penyangga kebertahanan ekonomi.

Semua isu ini, sebetulnya bukan hal baru, bahkan beberapa diantaranya juga menjadi agenda para calon gubernur. Tapi akan lebih maju lagi, apabila agenda-agenda ini menjadi agenda bersama antara pemerintah dan masyarakat NTT yang diikat dalam suatu bentuk kontrak politik. Sehingga pemilihan gubernur yang dipilih langsung pertamakali ini, benar-benar membawa suatu transformasi kehidupan masyarakat NTT menuju suatu kehidupan yang lebih adil, sejahtera, dan manusiawi. Semoga !!

The JOHN PAUL,S IMPACT?

Minggu, 5 April ke gereja juga akhirnya. Setelah sekian lama, tidak menginjakan kaki. Emang berapa tahun belakangan ini, saya males, bosan aja ke gereja. Even natal dan paska. Ga kuat. Maunya langsung terima komuni aja, tidak usah khotbah2 lagi. Di sisi lain, saya merasa hipokrit aja kita ini. Berdoa kusuk di gereja, tapi tidak peduli dengan yang lain, rajin berdoa tapi korupsi.

Saya bersyukur dengan rahmat perubahan sikap ini. Kalau ditelusuri ke hari-hari belakangan ini, emang ada kaitanya dengan tindakan spontan saya menulis tentang Paus Johanes paulus II. Ya, berapa hari terakhir ini memang saya tergerak untuk menulis tentang tokoh ini. Saya demikian rindu padanya. Disamping itu, saya merasakan ada bisikan lirih di hatiku agar melakukan renewal, pembaharuan spirit, semangat, melihat ulang prioritas-prioritas yang sudah disusun.

Dalam rangka ini, saya mencari, membaca tulisan, ajaran Paus Johanes Paulus dan penulis rohani yang lain tentang Ekaristi, tentang pentingnya datang ke gereja. Soalnya, saya bukanya tidak berdoa atau baca kitab suci. Meditasi pun sering aku lakukan. Tapi untuk pergi ke gerejanya jadi masalah. Berat banget. Dalam buku God,s Best Ideas, karya Fio Mascarehhas, SJ saya menemukan jawaban yang menggerakan saya datang ke gereja, yakni soal Ekaristi. Pastor Fio memulai dengan mengutip permintaan Paus Johanes Paulus II kepada komisi teologi kepausan untuk merumuskan identitas orang-orang kristen dan apa yang membedakan orang-orang kristen dengan orang lain. Jawaban mereka adalah, ”Identitas dan perbedaan orang kristen dengan orang-orang lain terdapat dalam kenangan dan harapan pada Yesus Kristus. Kenangan dan harapan peziarahan umat Allah sepanjang waktu dan ruang memberi mereka identitas yang unik dan karakter yang istimewa, yang selalu dan di manapun melindungi mereka dari bahaya perpecahan dan kehilangan identitas. Melalui kenangan dan harapan bersama pada Yesus Kristus, umat Allah menemukan iman, kebenaran, dan kenyataan atas apa yang tidak diketahui oleh orang lain sepanjang sejarah umat manusia.”

Penjelasan ini sungguh memukau dan menggerakan saya. Ini merupakan pandangan luar biasa, yang menyatakan dengan tepat keunikan gereja, umat Allah. ”Kenangan dan harapan” orang kristen ini disimpulkan dengan tepat dalam `Ekaristi. Misa Kudus merupakan puncak dan kesempurnaan semua penyembahan kristen, karena Ekaristi mencakup semua kenangan pokok dan harapan umat Allah. Hal itu dideklarasikan oleh Vatikan II demikian, :Semua kekayaan kristiani ada dalam Ekaristi”.

Sore hari minggu, tanpa banyak mikir lagi, saya langsung ke gereja. Walau telat. Usai gereja, saya mampir ke tokoh buku paroki. Saya comot buku yang ada gambar Paus Benediktus. Saya baca. Betapa kagetnya saya dengan komentar mendalam, mendasar Paus Benediktus. Saya bilang dalam hati, makin sempurnalah ” tamparan” terhadap kepongahan saya soal misa. Soalnya, Paus John Paul II pun pernah menulis soal ekarisri, demikian ” Eucharistic worship constitutes the soul of all christian life”.

Paus Benediktus hadir dengan buku istimewa yang ditulis John L.Allen, Jr, analis senior CNN untuk Vatikan. Buku itu berjudul 10 Things Pope Benedict Wants You to Know (Liguori Publications,

USA

, 2007). Diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh P. Hardono Hadi dan dicetak oleh penerbit Kanisius Jogja dengan judul :Paus Benediktus XVI: Sepuluh Gagasan yang Mengubah Dunia.

Pada bagian

lima

, Paus Benediktus menjelaskan soal Ekaristi dengan menawarkan suatu kiasan : Mengambil gambaran saat ini (mempersembahkan Ekaristi) itu seperti pemecahan nuklir di dalam inti terdalam mahluk _ kemenangan kasih atas kebencian, kemenangan kasih atas kematian. Hanya ledakan mesra dari kebaikan yang mengalahkan kejahatan inilah yang kemudian dapat memicu rangkaian perubahan yang sedikit demi sedikit akan mengubah dunia. Semua perubahan lain tetap bersifat superficial dan tidak dapat menyelamatkan. Demi alasan itulah kita berbicara mengenai penebusan: apa yang harus terjadi, dan kita dapat masuk dalam dinamikanya. Yesus dapat membagikan Tubuh_nya, karena ia benar-benar memberikan diri-Nya.

Gambaran yang indah dari Paus Benedik ini merupakan refleksinya yang paling dalam sebagaimana beliau keluarkan dalam Sacramentum Caritatis (Sakramen Kasih): Iman gereja pada hakekatnya adalah iman Ekaristis, dan iman itu disegarkan pada meja Ekaristi... Untuk alasan tersebut, Sakramen Altar selalu berada pada pusat kehidupan gereja....Semakin hidup iman ekaristis Umat Allah, semakin mendalamlah partisipasinya di dalam kehidupan gerejani di dalam komitmen yang teguh pada misi yang dipercayakan oleh Kristus kepada para murid-Nya.

Menurut Paus Benediktus, kalau disikapi secara serius, Ekaristi dapat mengubah dunia _ sungguh, itulah satu-satunya yang dapat mengubah dunia.

Saudara-saudara, demikanlah sharing iman saya. Seorang yang selalu mengalami ups and down dalam soal hidup rohani, mengalami pergulatan terus-menerus dan hampir saja saya lebih suka Yesus yes, gereja no!. Mudah-mudahan pengalaman iman ini menjadi musim semi baru untuk pertumbuhan iman saya dan meneguhkan keyakinan saudara-saudara. Terima kasih, kita saling mendoakan.

" BE NOT AFRAID" !! Remembering John Paul II (bagian 2)

Remembering_john_paul_ii Dalam Remembering The John Paul II bagian satu, saya menulis " Tapi pesona pribadinya, kharismanya memikat hati saya dari dulu hingga kini meski beliau sudah wafat. Hati saya selalu tersambungkan dengan pribadi ini. Tiap kali mengingatnya, ada lonjakan kegirangan yang luar biasa di hati". Saya mencari jawaban, mengapa dia begitu memikat, mempesona? salah satu jawabanya adalah keyakinanya yang mendalam pada Kristus. Dia benar-benar menngidentifikasikan dirinya dengan Kristus. Dia benar-benar meresapi perkataan Yesus I am the life, the truth and the way. Akulah jalan, kebenaran dan kehidupan. Keyakinanya yang dalam, tanpa ragu akan sabda ini ditunjukanya dalam seluruh hidupnya, dia bagi keyakinan ini. dan, berdasarkan keyakinanya ini, dia memulai tugas kepausanya pada tahun 1978 dengan seruan " Be not Afraid! Jangan Takut! Open your hearts...open the door to Christ. Buka..buka hatimu..buka pintu untuk Kristus.

Seruan ini, saya yakin menjadi dasar yang kuat bagi John Paul dalam memimpin umat katolik sejagad, mewartakan pengharapan kepada manusia yang tersandera oleh ketidakpastian akibat ancaman perang dingin, perlombaan senjata pada abad XX lalu, persaingan atau pertarungan ideologi kapitalisme liberalisme di satu pihak dan sosialisme komunime di pihak lain. Dia tetap dengan teguh hati membawa Kristus. Saya teringat ucapanya pada International Youth Forum di Roma tahun 2004," Kita tidak diselamatkan oleh formula-formula, ajaran-ajaran atau ideologi, melainkan oleh pribadi, yakni Kristus".

Seruan yang sama menjadi peganganya dalam merubah sejarah kemanusiaan (lihat runtuhnya komunisme di Eropa Timur. Paus John adalah salah satu tokoh kunci ambruknya rezim komunis di sana).

Seruan yang sama pula, dia ulangi tatkala memasuki abad XXI. Dalam bukunya Melintasi Pintu Ambang Pengharapan, menandai akhir abad XX, memasuki abad XXI, Paus John Paul II menegaskan lagi, " Be not afraid". Jangan Takut.

Jadi keyakinanya yang dalam dan kuat pada kebenaran yang dipegangnya teguh, menghidupi, menghayatinya serta serta mempraktekan kebenaran dari keyakinanya itu, hemat saya menjadi salah satu alasan yang sangat kuat Paus ini memikat, memesona, powerfull, charming, dicintai, dihormati banyak orang. Pope John pray for us!

saudara-saudara, saya akan terus menulis tokoh ini. tunggu ya edisi selanjutnya. Pribadi-pribadi yang berpengaruh kita jadikan teladan, cermin bagi kita. ciao...selamat siang.

REMEMBERING JOHN PAUL II (Bagian I)

Pope_john Remembering John Paul II. Adalah ungkapan kerinduan, kekaguman terdalam saya atas Bapa Suci Paus Yohanes Paulus II. Sudah lama, saya ingin menulis tentang tokoh luar biasa ini. Saya terus terang tidak menghafal, mengingat semua ajaranya. Tapi pesona pribadinya, kharismanya memikat hati saya dari dulu hingga kini meski beliau sudah wafat. Hati saya selalu tersambungkan dengan pribadi ini. Tiap kali mengingatnya, ada lonjakan kegirangan yang luar biasa di hati.

John Paul II adalah figur istimewa. Dia adalah tipe manusia yang selalu membawa, mengobarkan, membangkitkan harapan. John Paul II bagi saya pribadi adalah juga a man with high integrity. Dia punya keberanian moral yang luar biasa. Ini barangkali beberapa kesan pribadi yang muncul, walau saya tahu masih ada alasan lain yang tidak cukup terwakilkan oleh kata-kata tentang figur istimewa ini. Pope John pray for me, pray for us. You are our leader, you are our gurrantee, you are our model of keeping faith in this secularized world.

FGD Ekopol: Wajah Demokrasi Ekopol Indonesia

Don_el_is_thinking_of_indonesia_a_head_h_1

MASA DEPAN WAJAH DEMOKRASI EKONOMI-POLITIK INDONESIA

(Picture taken before FGD. gw bertindak selaku moderator)

Latar Belakang

Wajah demokrasi ekonomi-politik Indonesia pasca gerakan reformasi 1998 dapat dikatakan masih buram. Memang ada beberapa perkembangan yang patut dicatat, misalnya: langkah mendemokratisasikan institusi dan prosedur-prosedur politik dengan sejumlah transformasi nyata: pemerintahan terpilih, pemilu yang relatif fair dan berulang, kebebasan berekspresi, keluasan akses informasi, desentralisasi dan otonomisasi, pemilihan presiden dan pilkada langsung dan sebagainya. Artinya, dari segi-segi prosedur demokrasi, transisi demokrasi Indonesia telah siap dikonsolidasikan. Namun, perkembangan ini hanyalah tahap awal dari proses panjang menuju konsolidasi demokrasi. Tahap konsolidasi menghendaki perhatian pada segi-segi substantif. Karena di benak kebanyakan rakyat yang telah lama mengalami penindasan, ketidakadilan dan kemiskinan, demokrasi melambangkan lebih dari sekedar penghapusan institusi-institusi politik yang represif dan penggantian pemimpin-pemimpin otoriter. Demokrasi merepresentasikan kesempatan dan sumber daya bagi perbaikan kualitas hidup serta bagi kehidupan sosial yang lebih adil dan manusiawi (Shin, 1999). Oleh karena itu, konsolidasi demokratisasi harus menjamin terwujudnya esensi demokrasi :pemberdayaan rakyat (popular empowerment) dan pertanggungjawaban sistemik (systemic responsiveness). Robert Putnam mengingatkan,”Tidak ada yang lebih gamblang bahkan bagi pengamat kasual selain fakta bahwa keefektifan demokrasi berhubungan erat dengan modernitas sosio-ekonomis”. (Robert Putnam et al., Making Democracy Work: Civic Traditions in Modern Italy, Princeton University Press, 1993, h.11).

Permasalah yang kita hadapi saat ini, justeru terletak pada kesejahteraan rakyat yang tidak kunjung membaik, kemiskinan, pengangguran meningkat, krisis pangan, gizi buruk dan lain sebagainya. Persoalan riil yang dihadapi mayoritas rakyat Indonesia membuat orang sanksi akan demokrasi.

Demokrasi Indonesia kontemporer adalah demokrasi yang potensinya belum tergali secara benar; sistem partai yang masih terfragmentasi dan tak mampu menghasilkan pemerintahan yang stabil dan membentuk sistem yang lebih responsif pada perasaan dan kepentingan rakyat. Bahkan masyarakat sipilnya adalah masyarakat sipil bergantung pada oligarkhi dan elit lama, masyarakat politik yang independen masih terus tertidur.

Inilah tantangan yang harus disikapi. Bagaimana kita mereformulasi demokrasi yang lebih substansial daripada hanya sekedar prosedural? Bagaimana kelanjutan konsolidasi demokrasi (institusionalisasi demokrasi yang masih rentan)?, bagaiamana menata demokrasi yang sehat yang menghendaki kesederajatan hingga taraf tertentu dari basis ekonomi dan sosial?

Fokus bahasan:

  • Posisi Ekonomi-Politik Indonesia ditengah Cengkeraman Liberalisme
  • Posisi Pancasila dalam Demokrasi Ekonomi-Politik Kekinian
  • Posisi Strategis Pemilu 2009 dalam Membangun Demokrasi Indonesia
  • Konstruksi Demokrasi ekonomi-politik yang mengantar pada kesejahteraan rakyat

Penyelenggara:

INSIDe (Institut for National Strategic Interest and Development)

Alamat : Jalan Duren tiga Raya, No. 19 C, Pancoran-Jakarta Selatan.

Telp/fax : 021-7944075

Pelaksanaan

Hari/Tanggal : Selasa, 25 Maret 2008

Pukul : 12.30-16.00 WIB

Tempat : Kantor INSIDe

Tema : Masa Depan Wajah Demokrasi Ekonomi-Politik Indonesia

Narasumber utama:

DR. Hadori Junus

Bpk. Yusuf Rizal (Ketua Umum LIRA)

Alfan Alfian, MA ( The Akbar Tanjung Institut)

Partisipan Aktif:

Ray Rangkuti

Agung Ismawanto

Partisipan :

5 orang dari INSIDe

Hidup Sepenuhnya di Hari ini

"Sejenak hening atau juga kontemplasi merupakan kegiatan yang ups and down dalam hidup saya. saya sungguh menyadari, bahwa ditengah segala rutinitas, kesibukan yang luar biasa sekalipun, ada suara dalam batinku yang selalu menarikku untuk kembali, bersatu dengan kekuatan yang kita sebut Tuhan. Meski kadang saya berusaha menghindari, tetapi tetap saja suara itu terus bergema. Maka dalam upaya untuk merespon itu, saya mencoba untuk melakukan entah refleksi, doa lisan, meditatif dan juga doa kontemplatif. Tapi yang sering aku lakukan adalah doa kontemplatif. Doa Kontemplatif ialah "menyadari Allah yang dikenal dan dicintai dalam lubuk hati" (Clifton Wolters dalam introduksinya pada terjemahan bahasa Inggris modern dari "The Cloud of Unknowing" penguin books, 1961,hlm.36).

Di bawah ini adalah catatan refleksiku tentang hidup sepenuhnya hari ini. (catatan lain menyusul. ini baru pengantar saja).

Today - This Day

Hidup di sini, di hari ini saja. Pendasaran bagi hidup hari ini saja, ada didalam Kitab suci. Kesusahan sehari cukuplah untuk hari itu. Sebab, hari esok mempunyai kekhwatiranya sendiri. Atau dalam doa Bapa Kami, kita menemukan doa "Berilah kami rejeki pada hari ini". Kita hidup hari ini. Bukan masa lalu atau masa depan. Kita seringkali mengenang masa lalu hidup kita dan berharap ke depan. Jarang kita menyadari bahwa diantara masa lalu dan masa depan ada masa kini. Kenapa kita tidak sepenuhnya mengisi hari ini, menikmati, berdiri kokoh, berjuang sungguh hari ini. Mengapa kita selalu menunda atau terkenang?

P. Evdokimov, dalam le eta della vita spirituale menulis dengan sangat baik: SAAT INI. " Dengan rasa keterasingan yang tak disadari, manusia di dunia ini hidup dalam masa lalu, dalam kenangan2nya, atau dalam pengharapan akan masa depan, sementara ia berusaha menghindari masa kini, atau dengan berbagai upaya berusaha"untuk menguasai waktu". Orang seperti ini tidak hidup di sini dan kini, tetapi hidup dalam khayalan yang tidak ia sadari...masa lalu dan masa depan, dalam khayalan mereka yang abstark sebenarnya tidak ada dan tidak mempunyai akses kepada keabadian. Keabadian hanya menyentuh masa kini dan hanya memberikan dirinya kepada seseorang yang hadir seutuhnya saat itu. Hanya dalam saat-saat inilah, seseorang dapat mencapai dan hidup dalam gambaran kekinian yang abadi"....

ps: isilah hari2 kita dengan sadar dan sungguh, bukan life as usual aja, mengikuti agenda2 rutin entah kantor bagi yg bekerja, entah kuliah bagi yang msh mahasiswa. Refleksi2, doa (lisan, meditasi, kontemplasi) harus kita lakukan untuk membantu kita lebih jernih menjalani hidup kita, memurnikan motivasi2, menyemangati hidup terus-menerus dan lebih penting mengenal misi kita dlm hidup ini.

Stories from yesterday

Kemarin, satu minggu pasca kongres I GMPI, organisasi kader kemahasiswaan dan kepemudaan baru, yang aku ikut mendirikan/mendeklarasikanya 31 Jan.2007. Letih masih terasa. Rasa lelah physically, emotionally and spiritually belum hilang benar. Tugas lain menumpuk di depan mata saya. kantor kami INSIDe (lembaga monitoring, analysing, predicting economi, politik, security) "tersandera" dengan jadwal penyelesaian buku "Pemuda, Nasionalisme dan Kebangkitan Ekonomi". Bulan ini, harus selesai menulis, mengedit, membuat Focus Group Discussion dengan mengundang pakar di bidangnya, untuk memberi komentar atas draft buku yang telah disusun INSIDe. Hari ini, saya diminta segera membuat 4 tor sekaligus. masya Allah. aku, akhirnya mau tidak mau, meski masih lelah harus mengerjakanya. Singkat cerita, TOR selesai dikerjakan.

Jelang malam, aku harus ketemu dengan pimpinan mahasiswa dari Manado. Katanya, ada hal penting yang mau dibicarakan. sebetulnya enggan mau pergi. telanjur udah janji. itu pun, hari ini janji yg ketiga. aku meluncur ke plasa senayan. karena saya pingin lepas lelah dan bersantai sambil ngopi di Sturbucks. aku bilang ke dia, ngana datang aja ya ke PS.

Kurang lebih pkl 19.00 WIB, aku sampai di PS dan langsung ke pojok, di sana ada sturbuck, tempat ngopi yang selalu membuat saya kembali. Aku emang coffee lover. sambil nyruput kopi dan merokok, saya teringat seorang lady yang menurutku sangat elegant, cerdas..spontan saja, aku sms, dah pulang? kalau belum, join yo? aku di Sturbuck, Plasa Senayan nih". Aku emang lagi ga pingin menikmati sendiri suasana sore ini. Aku rindu sebuah percakapan yang yang mendalam, intens, intimacy, berbagi cerita, energy, jauh dari orasi-orasi, pidato, ingar-bingar suasana seperti saat kongres.

Sayang sekali, noni itu ga bisa. karena lagi packing2 barang mau tugas ke luar kota. next time, katanya.

satu jam berlalu. kawan dari Mahasiswa tadi datang. setelah basa-basi sebentar dan menawarkan Coffee Americano, aku langsung saja nanya pokok soal yang mau disampaikan. aku simak pembicaraanya, then saya jelaskan (detailnya rahasia he..he..). di ujung pembicaraan, saya hanya mengatakan, be yourself, be realistic, objective, rational dan goes forward bagaimana membangun organisasi yang inklusif, visioner, progressif. Hidup kita, pada akhirnya, kitalah yang memutuskan, menentukan. Orang lain, tentu saja boleh punya saran, pendapat, tapi toh kita sendiri yang menentukan. itulah gunanya, kita harus mempunyai nilai, prinsip yang bisa menjadi pedoman bersikap dan bertindak sekaligus cermin.

Pukul 10.00, kami bubar. aku langsung ke "pondok"ku. tiba di rumah, ga langsung tidur, padahal lelah banget. aku bongkar2 VCD, nyari film Basic Instict II. eh..malah ga jadi ketika aku liat VCD Soe Hok Gie. aku nonton... tapi ga dari awal, langsung ke side 2. setelah liat sebentar bagian demonstrasi, para mahasiswa berteriak... batinku berbisik..gile, mahasiswa-pemuda emang benar people,s conciousness, suara nurani rakyat. Mereka adalah penyangga peradaban yang progressif.

Setelah merenung sejenak, aku sambung lagi nontonya. Saya amati peran Gie, sikapnya saat pergolakan politik tahun 1966. Aku tiba pada suatu penilaian, bahwa saya tetap menghargai, menghormati kawan-kawan yang bergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), lepas bahwa sikap dan tindakan mereka saat itu, dinilai "minor" saat ini oleh sebagian kawan aktivis pergerakan. Aku menghormati keberanian dan ketegasan sikap dan tindakan mereka. bagiku, salah dan benarnya sebuah sikap dan tindakan atas sebuah situasi sejarah tertentu, amat tergantung pada perspektif kita memandangnya. Gie, tetap aku hormati juga dengan pilihan sikapnya. ya,..sejarah emang tidak pernah tuntas dibicarakan. everybody punya versinya. Bukankan itu hidup namanya?

demikianlah... penggalan cerita hidupku di hari kemarin. Hidup manusia emang selalu diwarnai pergulatan, ketegangan, kadang menggebu-gebu semangatnya, sometimes mellow, di saat lain kita menganggap remeh dengan hidup, relax etc..sedih dan gembira emang selalu menari-nari dalam hidup kita.

ciao...amigo

Indonesia Satu

PERLU SEGERA DIBAHAS BATAS WILAYAH INDONESIA-TIMTIM-AUSTRALIA
[Selasa, 03 Mei 2005]

KUPANG (indonesiasatu) -- KUPANG,Solidaritas Indonesia untuk Wilayah Perbatasan (Sipadan)-Flobamora dan Pengurus Pusat PMKRI mendesak pemerintah Timor Timur dan Australia untuk segera mengadakan perundingan trilateral dengan Indonesia membahas batas wilayah negara masing-masing.

Dalam pandangan Sipadan dan Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), penembakan Lettu (Art) Teddy Setyawan dan penyekapan nelayan Indonesia oleh Australia yang berakibat pada kematian Muhammad Heri (37), semata-mata karena masalah perbatasan antara Indonesia, Timtim dan Australia tidak jelas.
Demikian dikemukakan Ketua Sipadan-Flobamora, Wentho Aurel's Eliando dan Presidium Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat PMKRI, Elias Dabur dalam sebuah pernyataan sikapnya di Kupang, Selasa (3/5).
Untuk mencegah terulangnya kasus serupa di kemudian hari, Sipadan-Flobamora dan Pengurus Pusat PMKRI mendesak pemerintah Timor

Timur

,

Australia

dan

Indonesia

untuk segera melakukan perundingan trilateral membahas batas wilayah laut di Laut Timor.
Menurut Eliando dan Dabur, penembakan Danton Yonarmed-8 Kostrad Lettu (Art) Teddy Setyawan oleh Polisi Timtim dari Unit Patroli Perbatasan (BPU) dan penyekapan nelayan Indonesia, Muhammad Heri oleh penjaga pantai Australia sampai akhirnya mati, karena masalah perbatasan antara Indonesia, Timtim dan Australia tidak jelas.
Keduanya juga menegaskan bahwa tindakan penangkapan dan penyekapan nelayan

Indonesia

oleh pihak

Australia

yang mengakibatkan Muhammad Heri meninggal dunia adalah sebuah "tindakan yang murni melanggar HAM".
"Tindakan penangkapan serta penyekapan terhadap nelayan

Indonesia

oleh

Australia

yang berbuntut pada kematian Muhammad Heri, adalah sebuah perilaku

Australia

yang telah melecehkan harga diri Bangsa

Indonesia

di mata dunia internasional," tegasnya.
Sipadan-Flobamor dan Pengurus Pusat PMKRI mendesak

Jakarta

untuk bertindak tegas terhadap

Australia

agar bertanggungjawab atas meninggalnya nelayan Indonesia di Darwin, Australia Utara, pada dua pekan lalu.
Mereka juga mendesak pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar segera menggiring

Australia

ke Komisi Internasional HAM atas perbuatannya yang tidak manusiawi terhadap nelayan

Indonesia

.
Di samping itu,

Australia

juga harus memberikan pertanggungjawaban kepada bangsa dan rakyat

Indonesia

serta keluarga almarhum Muhammad Heri atas perbuatannya yang jelas-jelas melanggar HAM itu.
Sipadan-Flobamora dan Pengurus Pusat PMKRI berpendapat, pemerintah

Indonesia

perlu secepatnya membuat "UU Wilayah Perbatasan" dengan melibatkan seluruh komponen yang mendiami wilayah perbatasan guna mencegah terulangnya kasus seperti itu. [ald/ant]

Terkadang

Hari ini, entah kenapa gw mo ngisi blog tentang "moment of the truth" atawa life sharing. gw terinspirasi kali ye dgn blog tetangga yg nulis every day life experience di blognya. Biasanya gw nulis di diary kalau menyangkut refleksi atas hidup. but,ga apalah. blogku diisi dengan hal-hal yang terlalu serius melulu.

well, intinya begini. berapa hari terakhir ini, gw "diserang' oleh perasaan" apa ujung dari semua ini?". Perasaan macam ini emang kadang-kadang muncul. kalau lelah banget. Hari kemarin, gw dengan masih ada beban kerjaan di kepala, harus rekaman talkshow di Q TV/Tv Swara tentang Demokrasi dan Tantanagn Kebangsaan Kontekstual. usai rekaman harus kejar lagi meeting dengan Bapa-bapa, ibu-ibu dari Yayasan jati Diri Bangsa, Depdiknas dan Tim nasional Gerakan Peduli Jati Diri/Karakter Bangsa (di mana saya terlibat di dalamnya). selesai meeting, ga lgsung balik kantor,ketemu, ngobrol lagi dengan teman-teman karena kata mereka sudah lama ga ktm. weleh..weleh. sementara saya terus dikejar oleh deadline penulisan buku.

Dalam situasi begini terkadang saya bertanya, apa sih ujung dari semua ini? saya aktif dengan bermacam kegiatan sosial yang seringkali buat capek dan kantong abis. perasaan ini emang munculnya sekilas. sekalipun saya berusaha tidak memberi ruang munculnya perasaan itu (karena gw orangnya tough kali ye, keras terhadap diri, determinan, target oriented, decisive). ya, tapi itu tadi, terkadang muncul pada saat lelah mendera fisik. but, untungnya sedikit terhibur, hari ini buku yg saya jadi ediornya sudah jadi. mantap.

usai ktm teman-teman, saya buru-buru balik kantor, padahal udah jam 9 malam. soalnya, saya harus menyelesaikan tulisan itu, tentang sosialisme Indonesia. sayangnya, hingga siang ini belum kelar. wuih..

Hidupku seringkali penuh dengan kegairahan, optimis(karena emang berusaha untuk itu), tapi terkadang, putus asa, malas sempat-sempatnya menyusup meski cuma sebentar. tapi akhirnya gw realistis, thats life,the real life. sama seperti siang ini, realistis kalau saya ga penuhi target gw pribadi, tulisan harus jadi hari ini. he..he..

anyway, the life must go on. keep tough Don!

contoh